Lagi sial

Kejadiannya sekitar jam 2 malam. Saat jalanan sudah sepi.
Saya hendak berbalik arah, menoleh kekanan dan kekiri sebelum menyebrang ke jalan di sebelah, tampak sekelompok anak muda mengendarai motor semakin dekat melintas, tiba-tiba saja salah satu dari mereka melihat ke arah saya, tatapannya seperti orang heran. Saya pun jadi ikut heran. Kenapa melihat saya seperti itu? Apa mungkin dia mengenal saya? tanpa saya duga dia pun berhenti dan turun dari motornya, berjalan mendekati saya, kelompoknya pun ikut berhenti
"apa lo lihat-lihat?" katanya, loh? Belum sempat saya jawab, dia bicara lagi
"apa lo lihat-lihat? Berani lo hah?" dan
"Brakkkk! " tangan kanannya menghantam tepat di kening saya. Saya tetap berusaha tenang, Ya, ini hanya salah paham saja
"saya gak ada maksud apa-apa mas... Saya balik melihat karna saya pikir mas kenal dengan saya...."
"aaah! Alasan! Lo mau nantangin kan?"
"brakk!!!" lagi. kini di pipi saya,
"woy sini!" teriaknya memanggil teman-temannya. ah anak ini mabuk rupanya, dapat saya cium bau alkohol dari mulutnya
"kenapa bro?" tanya salah satu temannya, ada tujuh orang rupanya
"ni orang jawa mau nantangin!"
"mana? Mana? Hajar!" teriak salah satu dari mereka, seolah itu adalah perintah seorang komandan, semuanya pun serentak menyerang saya
"Brakkk! Braaaakkk! Braaaaakkk!" beruntun hantaman tangan-tangan mereka mendarat di wajah saya, dan "bruuukkkk!" salah satu kaki mereka menendang mengenai perut, saya pun jatuh tersungkur, tergeletak di atas rumput, keadaan ini makin mempermudah mereka menghajar saya,kini kaki-kaki mereka bergantian menendang dan menginjak-injak tubuh saya. Saya berusaha bangkit. Berdiri, dan terus berjalan mundur menghindari serangan mereka. Tiba-tiba saja saya melihat salah satu dari mereka berlari hendak menyerang saya dengan sesuatu ditangannya. Helm! Dan
"jetdaaaaaasssss!!!"*#%¥>@ helm itu menghantam keras di kepala saya, ini baru lumayan, terasa pening, pandangan saya mulai kabur, berkunang-kunang, hampir saya roboh lagi, tapi saya tetap berusaha sadar dan berdiri, tangan saya terbelenggu memegangi kepala, tak kuasa menahan sakit...
Mereka mulai membiarkan saya, tapi tidak langsung pergi begitu saja, sekarang motor saya jadi sasarannya, sebongkah batu yang lumayan besar mereka angkat dan membantingnya tepat dilampu motor saya. Hancur sudah,.. Padahal motor itu punya bos! Apa yang harus saya katakan kepadanya?
Dengan tawa penuh kemenangan merekapun segera pergi

saya melangkah tertatih berjalan berusaha mendekati motor saya, berantakan.. dan sialnya lagi Mereka membawa kunci motor saya. Harus dengan apa saya pulang? jarak tempat tinggal saya ke sini sangat jauh. Padahal hp dan dompet saya ada di bawah jok... Membuat saya kesulitan untuk menghubungi teman
Penyiksaan yang sempurna.