Lepas

tangan terbelenggu di belakang kepala. Air mata menetes dalam hati, menambah perih. Di atas awan kaki ku berpijak. Jika saja ku dapat menghapus jejak hitam

terjatuh daun terahir menutup musim semi. Jilbabmu tetap tak tersentuh, begitu juga hatimu... masih saja aku berpura memiliki senyummu, bagai bermimpi membelah rembulan

No comments:

Post a Comment