Kapas

Anak manusia tak jauh beda dengan buah kapas. Ketika buah kapas itu di panen, akan banyak pilihan nasib untuk si buah kapas ini. Bila ia dimasukkan ke pabrik sajadah, maka beruntunglah nasibnya, ia menjadi berguna bagi orang muslim ketika melaksanakan ibadan sholat. bila dimasukkan ke pabrik kain. Beruntung pula si buah kapas ini apabila kain itu dijadikan jilbab, mukenah, atau baju-baju lain yang susuai dengan anjuran islam. Tapi begitu malang nasib si buah kapas apabila ia dimasukkan ke pabrik tisu toilet! Jadilah dia pembersih sisa-sisa kotoran manusia. Apalagi kalau ia sampai dimasukkan ke pabrik pembalut! kira-kira sendiri dah seperti apa nasibnya nanti.

Begitu pula anak manusia. apabila orang tuanya mendidik dan menyekolahkannya ke sekolah yang banyak mengajarkan syariaat islam, jadilah dia anak manusia yang hidup sesuai ajaran islam. Meskipun kita tidak menyekolahkannya kesekolah yang banyak mengajarkan syariat islam. berusahalan kita sebagai orang tua untuk mengajarkan syariat islam ketika anak kita dirumah. Agar dia menjadi anak yang berguna bagi agama dan negaranya, seperti halnya kapas yang berguna saat di jadikan sajadah. Bukan seperti kapas yang berguna saat dijadikan pembalut. Memang sama-sama berguna. Tapi ada perbedaan derajat.

3 comments:

  1. hahaha betul sekali kapas diibaratkan seorang anak tetapi berbeda derajat :)

    ReplyDelete
  2. filosopinya dapet sob.. =)

    ReplyDelete